• Beranda
  • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
  • Galeri
    • Galeri Video
  • Berita
  • Kontak
  • Anggota
    • Masuk
    • Registrasi
    • Cek Kartu Anggota
  • Bahasa
    • Indonesia
    • Inggris
    • Cina
    • Rusia
  • Pengaduan

Berita

  1. Beranda
  2. Berita

Ini Orang Suradadi Pertama yang Jadi ABK Luar Negeri

19 March 2017

TEGAL, Suradadi, desa yang berada di pesisir pantai utara (Pantura) dikenal dengan Kampung anak buah kapal (ABK). Para pria di kampung ini sebagian besar berprofesi sebagai pelaut baik lokal maupun internasional. Mereka tersebar di perairan berbagai belahan dunia.‌
‌
"Mereka berlayar di berbagai negara seperti Spanyol, Jepang, Portugal, Inggris, Taiwan, dan Rusia," kata salah satu tokoh ABK setempat, Muksin, 49 tahun.
‌
‌

Menurut mantan pelaut yang puluhan tahun bekerja di kapal berbendera Taiwan ini, kisah pelayaran warga Suradadi ke luar negeri dimulai pada sekitar 1980-an. Tujuan pertama adalah negara Jepang. Ceritanya, saat itu salah seorang nelayan asal desa itu bernama Samsudin sedang bersandar di Bali. Bersamaan dengan itu, kapal berbendera Jepang juga sedang bersandar.

"Waktu itu sang pemilik kapal Jepang kehilangan barang berharganya, lalu Samsudin ini menemukan barang itu dan dikembalikan ke pemiliknya. Akhirnya Samsudin ditawari ikut berlayar di kapal Jepang itu," kata Muksin. "Beberapa tahun kemudian Samsudin pulang dan mengajak saudara dan tetangga-tetangganya berlayar ke Jepang."

Sejak saat itulah warga di sana mulai berbondong-bondong berlayar ke negeri sakura tersebut. Kemudian pada 1993, mulai berkembang ke sejumlah negara seperti Spanyol, Taiwan, dan Rusia. "Nah mulai tahun 2000 sampai sekarang mulai melebar ke Portugal, Inggris, dan Chilli," ujar dia.

Menurut Muksin, banyak warga Suradadi yang kemudian sukses dan membangun rumahnya. Bahkan, tak hanya mengajak saudara dan tetangga, sebagian ada yang membuka agen pengiriman ABK ke negara-negara tersebut. Saat ini ada belasan perusahaan penyalur yang berkantor di Suradadi. "Mereka itu sudah punya jaringan di sana."

Indonesian Fisherman Assosiation (INFISA), sebuah asosiasi yang menaungi para ABK yang bermarkas di Suradadi, mencatat 80 persen laki-laki yang ada di desa tersebut berprofesi sebagai pelaut. Jumlahnya hampir mencapai 70 ribu jiwa. Dari jumlah itu, hanya 20.829 jiwa yang menjadi nelayan lokal. Sisanya mereka bertebaran berlayar di luar negeri. Jumlahnya hampir 50 ribu. Sekitar 90 persen bekerja di kapal ikan, sisanya di kapal niaga.

Sekretaris Jenderal INFISA, Jamaludin Suryahadikusuma, mengatakan kondisi itu sebenarnya potensi yang luar biasa. Diperkirakan duit yang dikirimkan ke desa tersebut mencapai miliaran rupiah setiap bulannya. INFISA sendiri saat ini masih menghitung kepastian jumlahnya.

"Kami lagi mengecek yang lewat nank berapa, yang lewat pos berapa. Nah yang sulit itu yang gajinya sistem delegasi. Kami belum mendeteksi. Tapi jumlahnya kalau dihitung itu fantastis," kata dia.
‌
‌sumber : panturapost

INDONESIAN FISHERMAN ASSOCIATION ( INFISA )

Indonesian Fisherman Association / INFISA adalah NGO yang beranggotakan nelayan Indonesia


Alamat

Jalan Siklepuh Raya, Kec. Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah 52193

Phone: +622834538371
Email: infisa@fishermanassociation.or.id

Menu Navigasi

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Galeri
  • Kontak
  • Registrasi
  • Pengaduan
  • Syarat & Ketentuan

Jejaring Sosial Kami

© Copyright . All Rights Reserved
Developer Guci Website