Catatan Kritis Sinergitas Poros Maritim Indonesia dengan Jalur Sutera Maritim China
12 September 2016
“Bagi China, kebijakan-kebijakanya tersebut bersifat pertahanan yakni untuk menjaga agar mereka tidak dikepung dan diblokade oleh Amerika Serikat, yang dianggapnya sebagai saingan terbesarnya” ucap Untung Suropati dalam acara peluncuran buku “Arungi Samudra Bersama Sang Naga” di Lemnahas (31/8) dimana Perwira Tinggi TNI AL tersebut menjadi penulis buku bersama Yohanes Sulaiman dan Ian Montratama.
Pertanyaannya bagaimana melihat perkembangan China tersebut dari sudut pandang gagasan Poros Maritim Indonesia? Ia mangatakan konsep jalur Sutera Maritim Abad ke-21 dan Satu Sabuk Satu Jalur sebetulnya bisa bersinergi dengan konsep Poros Maritim Dunia dengan syarat bahwa Indonesia mau dan bisa untuk mengambil kesempatan tersebut.
Ia merekomendasikan untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia harus kembali ke akar kebijakan bebas-aktif yang ditekankan Bung Hatta di tahun 1948 , yakni mendayung di antara dua karang, memanfaatkan pertikaian kekuatan-kekuatan besar untuk kepentingannya, membina hubungan erat baik dengan China, maupun Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang penting seperti Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia untuk mengimbangi sikap agresif China.
sumber : maritimnews.com